CITA-CITA HARMONIS MASYARAKAT KERINCI DALAM KUNAUNG KERINCI
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengungkap makna di balikperistiwaterusir yang terdapat dalam kunaung Putri Bungsu Rindu Sekian dan kunaung Si Kamba Paya.Teori semiologi Roland Barthes diterapkan untuk mengungkap tumpuan simbol yang membungkus wacana dalam kedua kunaung ini.Penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dengan menganalisis data berupa kata, kalimat, paragraf, bahkan wacana yang terdapat pada teks kunaung.Hasil analisis menunjukkan bahwakunaung menjadi kode simbolik yang bermakna sebagai tirai nalar untuk membungkam tragedi kolektif masa lalu supaya tidak menjadi luka kolektif dalam masyarakat Kerinci. Kedua kunaung itu menjadi cita-cita harmonis nenek moyang orang Kerinci untuk kehidupan di masa depan. Kunaung berperan sebagai alat untuk menyuarakan cita-cita tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andaya, Barbara Watson. 1993. To Live as Brothers: Southeast Sumatra in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Honolulu: University of Hawaii Press.
Barthes, Roland. 1974. S/Z. New York: Hill and Wang.
Barthes, Roland. 1983. Mytologies. New York: Hill and Wang.
Efrison. 2017. “Analisis Cerita Tupai Janjang: Teori Fungsi William R. Bascom.” Ceudah 7(1):1–11.
Jaya, S. 2019. “The Value of Religious Education in Kerinci Kunun Text.” KnE Social Sciences 3(15):77. https://doi.org/10.18502/kss.v3i15.4356
Kalelioğlu dan Günay. 2018. “Analysis of Duha Koca Oglu Deli Dumrul Narrative Within The Framework of Literary Semiotics.” Turkish Studies 13:229–56. https://doi.org/10.7827/TurkishStudies.12890
Karimi, A. Latief. 1968. Penyelidikan Tentang Kesusastraan Kerinci Dan Manfaat Bagi Pembinaan Kebudayaan Indonesia (Tesis). Padang: FKSS IKIP Padang.
Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. 1st ed. Magelang: Indonesiatera.
Maiza, Suci. 2020. “Autonomy of Kerinci’S Kunun Toward Character Education in Primary Schools in Sungai Penuh City (Otonomi Kunun Kerinci Terhadap Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Di Kota Sungai Penuh).” Gramatika STKIP PGRI Sumatera Barat 6(1):105–17. https://doi.org/10.22202/jg.2020.v6i1.3619
Marsden, William. 2012. The History of Sumatra: Containing an Account of the Government, Laws, Customs, and Manners of the Native Inhabitants. New York: Camridge University Press.
Nazurty. 2016. “Semiotic Review of Verbal Literature of Riwok Kerinci.” Ijlecr - International Journal of Language Education and Culture Review 2(1):64–73. https://doi.org/10.21009/IJLECR.021.17
Piliang, Yasraf Amir. 2019. Semiotika Dan Hipersemiotika: Kode, Gaya, Dan Matinya Makna. Yogyakarta: Cantrik Pustaka.
Rosa, Silvia. 2015. Ideologi Berkabut: Gelar Adat Dan Mitos Masyarakat Minangkabau. 1st ed. Padang: Lembaga Pengembangan Teknologi dan Informasi dan Komunikasi (LPTIK) Universitas Andalas. https://doi.org/10.22146/jh.43880
Rosa, Silvia. 2019. “Deceptive Strategies in Literature : The Meaning of Folded Story.” 31(3).
Udin, Syamsudin. 1983. Struktur Sastra Lisan Kerinci. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Umar, Bakhtiar. 2008. Hukum Pusaka Adat Kerinci Dari Perspektif Hukum Pusaka Islam (Disertasi). Kuala Lumpur: University Malaya.
Watson, C. W. 2020. “Local Lineages in Kerinci , Sumatra.” Indonesia and the Malay World 0(142):1–18. https://doi.org/10.1080/13639811.2020.1801030
DOI: https://doi.org/10.26499/wdprw.v49i2.849
Article Metrics
Abstract view : 84 timesPDF - 58 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by
![]() | ![]() | ![]() | ![]() |