NILAI-NILAI PATRIOTISME DALAM CARITA PANTUN MUNDINGLAYA DIKUSUMAH
Abstract
As one of the original oral literary works of the archipelago, folklore story has character values and one of them is the value of patriotism. The purpose of this research is to describe the structure of the story and the values of patriotism contained in the Carita pantun Mundinglaya Dikususmah (CPMD). The method used in this research is an analitic descriptive method by (1) describing the structure of the story and (2) exploring the values of patriotism in the Mundinglaya Dikusumah pantun. After analyzing the CPMD story, the results of the research show that (1) the structure of the Mundinglaya Dikusumah folklore have a good theme, good actors (characterizations), a good plot and story setting; (2) there are values of patriotism in the Mundinglaya Dikusumah pantun, including (a) loyalty, (b) courage, (c) willingness to sacrifice, and (d) love for the nation and state. Finally, based on these findings, it can be concluded that the carita pantun Mundinglaya Dikusumah has a story structure that is very supportive of patriotism values which can be useful to become role models for the younger generation.
Sebagai salah satu karya sastra lisan asli nusantara, carita pantun memiliki nilai-nilai karakter, di antaranya patriotisme. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur cerita dan nilai-nilai patriotisme yang terdapat pada carita pantun Mundinglaya Dikususmah (CPMD). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif analisis dengan cara (1) mendeskripsikan struktur cerita dan (2) menggali nilai-nilai patriotisme dalam carita pantun Mundinglaya Dikusumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) struktur carita pantun Mundinglaya Dikusumah meliputi tema, pelaku (penokohan), alur serta latar cerita yang baik; (2) terdapat nilai-nilai patriotisme dalam carita pantun Mundinglaya Dikusumah, meliputi nilai (a) kesetiaan, (b) keberanian, (c) rela berkorban, serta (d) kecintaan pada bangsa dan negara. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa carita pantun Mundinglaya Dikusumah mempunyai struktur cerita yang sangat mendukung terhadap pembentukan nilai-nilai patriotisme yang bisa berguna untuk menjadi suri teladan para generasi muda.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Darajat, Danan, Ruhaliah Ruhaliah, and Retty Isnendes. 2020. “Karakteristik Kepemimpinan Sunda Dalam Novel Sejarah Mantri Jero Karya R. Memed Sastrahadiprawira.” Lokabasa 11(1):10–21. https://doi.org/10.17509/jlb.v11i1.25162
Dundes, Alan. 2007. The Meaning of Folklore. United State of America: Utah State University Press.
Hidayat, Asep Rahmat. 2016. “Mundinglaya Dikusumah: Satu Kajian Morfologi Atas Cerita Pantun Sunda (Mundinglaya Dikusumah: A Morphological Study in Sundanese Poem).” METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra 4(2):123.
https://doi.org/10.26610/metasastra.2011.v4i2.123-133
Idawati, and Desnia Verlinda. 2020. “Peran Sastra Lisan Dalam Pengenalan Budaya Bangsa Indonesia.” Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia 2(2):175–81.
https://doi.org/10.22236/imajeri.v2i2.5095
Iskandarwassid. 2003. Kamus Istilah Sastra Pangdeudeul Pangajaran Sunda. Bandung: Geger Sunten.
Isnendes, C. R. dkk. 2018. Teori Sastra Kontemporer: Formalisme, Strukturalisme, Dan Semiotika. Bandung: UPI PRESS.
Jauhari, Heri. 2018. Folklor: Bahan Kajian Ilmu Budaya, Sastra dan Sejarah. Bandung: Yrama Widya.
Kaelan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma.
Koswara, Dedi. 2013. “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa Dalam Carita Pantun Mundinglaya di Kusumah: Kajian Struktural-Semiotik dan Etnopedagogi.” METASASTRA 6(2):34. https://doi.org/10.26610/metasastra.2013.v6i2.33-48
Nurgiantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Cetakan ke. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Permana, Rangga Saptya Mohamad, Elis Suryani Nani Sumarlina, and Undang Ahmad Darsa. 2020. “Konsep ‘Parigeuing’ Dalam Konteks Kepemimpinan Dan Komunikasi Politik Berdasarkan Naskah Sunda Kuno.” Jurnal Kajian Komunikasi 8(2):253.
https://doi.org/10.24198/jkk.v8i2.25671
Pradopo, Rachmat Djoko. 2013. Beberapa Téori Sastra, Metodé Kritik Dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purnama, Yuzar. 2016. “Kajian Nilai Budaya Dalam Carita Pantun Sawung Galing.” Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya 8(2):187.
https://doi.org/10.30959/patanjala.v8i2.72
Rashid, Abdul Rahim Abdul. 2004. Patriotisme: Agenda Pembinaan Bangsa. Kualalumpur: Utusan.
Ratna, Nyoman Kutha. 2015. Teori, Metode Dan Teknik Penelitian Sastra. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Rosidi, Ajip. 2007. Mundinglaya Di Kusumah. Bandung: Nuansa.
Ruhaliah. 2017. Sejarah Sastra Sunda. Bandung: UPI Press.
Saenal, Muhammad. 2016. “Perbandingan Karakter Tokoh dalam Novel Jangan Bercerai Bunda Karya Asman Nadia dengan Putri Kecilku dan Astrocytoma Karya Dr. Elia Barasila, M.A.R.S Dan Dr Sanny Santana, Sp.Og.” Jurnal Humanika 16(1):1–18.
Slamet, Yosep Bambang Margono. 2018. “Fungsi dan Peran Karya Sastra Dari Masa Ke Masa.” Praxis 1(1):24. https://doi.org/10.24167/praxis.v1i1.1609
Stanton, R. 2012. Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Subaryana. 2016. “Building The Positive Self-Concept Through Patriotism.” JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR Volume 8(No 1):26–33.
Sulastri, Saptiana, and Al Ashadi Alimin. 2017. “Nilai Pendidikan Karakter Kerja Keras Dalam Novel 2 Karya Donny Dhirgantoro.” Pendiidikan Bahasa 6(2):156–68.
Sulianti, Ani. 2018. “Pendidikan Kewarganegaraan dalam Budaya Multikultural Untuk Menanamkan Sikap Patriotisme Warga Negara.” Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 3(2):48–55. https://doi.org/10.24269/jpk.v3.n2.2018.pp48-55
DOI: https://doi.org/10.26499/wdprw.v49i2.673
Article Metrics
Abstract view : 134 timesPDF - 45 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by
![]() | ![]() | ![]() | ![]() |