STRUKTUR WACANA DALAM RITUAL NYADRAN AGUNG DI KABUPATEN KULON PROGO
Abstract
This study aims to describe the discourse structure used in Nyadran Agung ritual which was held in Kulon Progo District. The data of the research are words (utterances) and material elements in the ritual. The data are collected through observation and in-depth interview. The collected data are validated using key informant review, source triangulation and method. To analyze the data, the researchers perform interactive analysis technique and Teun Van Dijk’s model of discourse analysis. The result shows that discourse structures of Nyadran Agung ritual are divided into macro structure, superstructure, and micro structure. The macro structure covers social-culture, religious value, tolerance, and mutual assistance. The superstructure covers pre-preface, preface, content, and closing. The micro structure is observed from the sentence types used during the ritual which covers declarative and imperative (politeness, request, hope, and invitation) sentences.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur wacana ritual Nyadran Agung di Kabupaten Kulon Progo. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata (tuturan) dan unsur material dalam ritual Nyadran Agung. Data diperoleh dengan observasi dan wawancara mendalam. Data yang telah diperoleh divalidasi dengan review informan kunci, triangulasi sumber, dan metode. Data yang telah divalidasi dianalisis dengan teknik analisis interaktif dan model analisis wacana Teun Van Dijk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur wacana dalam ritual Nyadran Agung terbagi menjadi struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Struktur makro ritual Nyadran Agung, yaitu sosial-budaya, religius, toleransi, dan gotong royong. Superstruktur dalam ritual Nyadran Agung terbagi menjadi empat bagian, yaitu prapendahuluan, pendahuluan, isi, dan penutup. Struktur mikro dilihat dari jenis kalimat, dalam ritual Nyadran Agung ditemukan kalimat deklaratif, imperatif (santun, permintaan, harapan, dan ajakan).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwi dkk. 2003. Edisi ketiga. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.
Dewantara, Ki Hadjar. 2013. Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka Bagian II (Kebudayaan). Yogyakarta: UST-Press bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman-siswa.
Eriyanto. 2011. Analisis Wacana: Pengan-tar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS Printing Cemerlang.
Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Payuyasa, I Nyoman. 2017. "Analisis Wacana kritis Model Van Dijk dalam Program Acara Mata Najwa di Metro TV." Jurnal Segara Widyasa. Vol. 5. 14-24.
Sibarani, Robert. 2013. "Pendekatan Antropolinguistik dalam Meng-gali Kearifan Lokal sebagai Identitas Bangsa". Makalah. Prosiding International Conference of Indonesian Studies 246-290.
Titscher, Stefan dkk. 2009. Metode Analisis Teks & Wacana. Yogya-karta: Pustaka Pelajar.
Wulandari, 2012. "Pendayagunaan Struktur Teks Wacana Kesejah-teraan Rakyat dalam Tajuk Rencana Harian Kompas". Jurnal Linguistik dan Sastra. Vol. 24. No. 2. Hlm 152-163.
DOI: https://doi.org/10.26499/wdprw.v46i2.169
Article Metrics
Abstract view : 576 timesPDF - 481 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by
![]() | ![]() | ![]() | ![]() |